Skip to main content

3 Risiko Kesehatan Bila Ibu Kurang Tidur saat Hamil

johnsons-baby-3-risiko-kesehatan-bila-ibu-kurang-tidur-saat-hamil.jpg

Mual, sesak napas, pegal, kesemutan, kram, hingga keinginan untuk buang air kecil sering kali mengganggu Ibu di masa kehamilan, baik siang maupun malam hari. Alhasil, Ibu jadi sering kesulitan untuk tidur. Padahal, sebenarnya kebiasaan begadang ini perlu dihindari, sebab dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa kondisi medis yang cukup berbahaya untuk ibu hamil. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Komplikasi Persalinan

Sejumlah peneliti dari University of Pittsburgh Medical Center menemukan adanya hubungan antara durasi dan kualitas tidur Ibu hamil terhadap komplikasi persalinan. Menurut penelitian itu, Ibu yang sering tidur larut malam atau memiliki durasi tidur kurang dari enam jam per malam lebih berisiko mengalami masalah persalinan, seperti keguguran dan prematur. Penyebabnya adalah begadang mengganggu sistem imun di tubuh Ibu .

Bila Ibu sering begadang pada trimester pertama kehamilan, tubuh Ibu bisa mengalami kelelahan akut sehingga kondisi janin pun melemah. Efeknya, risiko keguguran pun semakin besar, Bu.

Sementara, bila begadang sering dilakukan di trimester kedua dan ketiga kehamilan, hal ini bisa memicu terjadinya kelelahan berlebihan sehingga mengakibatkan otot rahim berkontraksi dan risiko kelahiran prematur meningkat.

  1. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah melebihi 140/90 mmHg. Selain disebabkan oleh faktor keturunan, kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, dan kurang tidur.

Pada ibu hamil, hipertensi menyebabkan penurunan aliran darah ke plasenta yang dapat menyebabkan janin kekurangan oksigen dan gizi dari Ibu. Tak hanya itu, hipertensi juga meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia, yaitu kenaikan kadar protein pada urin dan pembengkakan pada tungkai yang berakibat fatal bagi Ibu dan janin, seperti kelahiran prematur dan pertumbuhan bayi yang terhambat. Oleh sebab itu, penting bagi ibu hamil untuk menghindari kebiasaan begadang selama kehamilan demi menurunkan risiko hipertensi yang bisa berujung pada preeklampsia, Bu.

  1. Anemia

Kelancaran produksi sel darah merah juga bisa terganggu jika ibu hamil sering begadang, Bu. Bila kondisi yang dikenal dengan istilah anemia ini terjadi, distribusi oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk untuk janin, jadi terhambat. Padahal, janin membutuhkan suplai oksigen dan sari-sari makanan yang cukup supaya tumbuh kembangnya bisa lebih optimal.

Untuk mengatasi anemia, Ibu perlu menambah asupan makanan mengandung zat besi tinggi, seperti daging merah, ayam, ikan, sayuran berwarna hijau gelap, serta kacang-kacangan. Asupan kaya vitamin C juga diperlukan agar zat tubuh bisa lebih cepat menyerap zat besi. Untuk itu, Ibu perlu lebih sering mengonsumsi buah-buahan kaya vitamin C seperti kiwi, jeruk, atau stroberi. Di samping itu, Ibu juga perlu mengurangi kebiasaan begadang yang jadi pemicu anemia.

Nah, kini sudah tahu kan, Bu, mengapa begadang tidak baik dan termasuk salah satu larangan ibu hamil yang perlu dihindari? Oleh sebab itu, usahakan untuk selalu memperoleh tidur yang berkualitas setidaknya delapan jam per hari ya, Bu. Semoga dengan tubuh Ibu senantiasa sehat, agar si Kecil dalam kandungan pun dapat terlahir sehat!

Kembali ke Atas