Skip to main content

Mengenali Pup Sehat Bayi Baru Lahir

Sudahkah Bunda tahu frekuensi buang air besar si Kecil dan seperti apa kotoran yang normal keluar? Apakah kalau pup-nya berwarna hijau berarti itu tidak normal? Kapan pup-nya berarti ia diare? Kapan berarti ia sedang mengalami alergi?

Frekuensi buang air si kecil

Frekuensi buang air pada bayi baru lahir berbeda-beda, bergantung pada kemampuan sistem cerna tiap anak. Ada yang buang air setiap sehabis menyusu, ada pula yang hanya buang air dua kali dalam seminggu. Bayi yang minum ASI jauh lebih sering buang air dibanding bayi yang minum susu formula, karena susu formula lebih susah untuk dicerna.

Jenis kotoran normal bayi

Tahukah Bunda, bahwa kita dapat mengetahui kesehatan si kecil dengan melihat warna dan tekstur kotorannya? Kotoran yang dikeluarkan si kecil pertama kali setelah lahir disebut dengan mekonium. Kotoran ini memiliki tekstur lengket, berwarna hitam kehijauan layaknya oli. Mekonium mengandung sisa cairan ketuban, lendir, sel kulit dan komponen lain dari rahim Bunda.

Saat usianya dua hingga empat hari, kotoran si kecil akan berwarna lebih terang (kuning kehijauan), lembut, dan tidak lengket. Pada bayi yang minum ASI eksklusif tekstur, tekstur kotorannya cenderung lebih cair dibanding kotoran pada bayi yang minum susu formula. Tekstur kotoran seperti ini menandakan sistem cerna si kecil dalam kondisi sehat dan mampu mencerna ASI dengan baik.

Jenis kotoran yang tidak normal

Kadang, tekstur dan warna kotoran normal si kecil yang lembut dan berair susah dibedakan dengan kotoran yang menandakan si kecil sedang diare. Namun Bunda perlu ingat satu  hal: jika tekstur, warna dan volume kotoran yang keluar tiba-tiba berubah dan berbeda dari biasanya, hal tersebut bisa menjadi indikasi si kecil diare.

Diare dapat terjadi bila si kecil mengalami infeksi atau alergi. Jika bayi mengalami diare, kotoran akan menjadi lebih cair dari biasanya, dengan warna yang berubah menjadi kuning, hijau atau cokelat. Selain itu, volumenya pun lebih banyak dari biasanya. Jika Bunda mendapati kotoran si kecil yang berubah warna, tekstur dan volume, segera periksakan si kecil ke dokter. Ini karena diare yang tidak segera ditangani dapat membuatnya dehidrasi.

 

Kembali ke Atas