Skip to main content

Panduan Menyusui si Kecil untuk Ibu Baru

panduan-menyusui-si-kecil-untuk-ibu-baru-header-image_0.jpg

Meski kelihatannya mudah dan naluriah, menyusui bisa jadi tantangan tersendiri bagi seorang ibu. Banyak ibu baru yang kebingungan karena sang buah hati tak kunjung bisa menyedot ASI. Tenang dulu, Bu! Jangan sampai malah stres karena takut tidak bisa menyusui. Berikut cara mudah menyusui yang bisa Ibu ikuti.

Tips menyusui untuk ibu baru

Menyusui bayi baru lahir, apalagi jika ini adalah buah hati pertama Anda, mungkin tidak semudah yang dibayangkan. Namun, cara-cara di bawah ini dapat membantu melancarkan prosesnya.

1. Tahu kapan bayi lapar

Agar proses menyusui berhasil, Ibu perlu tahu kapan saja bayi merasa lapar. Bayi baru lahir umumnya cenderung merasa lapar setiap 1,5 sampai 3 jam sekali.

Tanda utama yang paling terlihat jika bayi lapar yaitu ketika ia terus-terusan menoleh ke segala arah sambil berusaha meletakkan tangannya ke mulut atau pipi.

Tanda lain yang mudah dikenali yaitu bayi membuat suara mengisap atau mengecap. Jika buah hati Ibu sudah menunjukkan tanda-tanda ini, segeralah susui.

2. Cari posisi yang tepat

Posisi menyusui menentukan keberhasilan prosesnya. Selain itu, posisi yang tepat juga meminimalisir payudara terasa nyeri selama bayi menyusu.

Ada banyak posisi menyusui. Misalnya, craddle hold yang menopang kepala serta tubuh bayi menggunakan lengan di sisi payudara yang disusui. Ibu juga bisa menggunakan lengan yang berlawanan dengan payudara yang diisap.

Sementara itu, ibu baru mungkin akan lebih nyaman menggunakan posisi football hold. Jika biasanya bayi berada di depan, posisi ini mengharuskan bayi berada di samping ibu (di bawah lengan). Jadi, satu lengan memegang tubuh si kecil, lengan satunya menopang payudara.

Ibu juga bisa berbaring miring di tempat tidur dan mengganjal punggung dengan bantal agar lebih nyaman. Bayi yang baru lahir rata-rata dapat segera mulai menyusu dengan posisi ini.

Sementara jika buah hati Anda sudah berusia 1 tahun ke atas, ibu bisa mendudukkan bayi tegak berhadapan dengan Anda dengan posisi kakinya mengangkang di antara lutut Ibu.

Tidak ada posisi khusus yang paling ideal. Temukanlah yang paling pas dengan Anda. Namun, berikut adalah panduan memosisikan tubuh Ibu dan bayi agar proses menyusui terasa lebih mudah:

  1. Cari posisi duduk nyaman. Jika memungkinkan, sandarkan punggung pada bantal empuk.

  2. Dekap bayi menghadap dada

  3. Posisikan hidung si kecil tepat di depan puting

  4. Sangga payudara dari bawah dan bawa mendekati mulut bayi

  5. Letakkan jari-jari Anda di areola atau puting untuk bantu mengarahkannya ke mulut si kecil

  6. Tempelkan puting pada bibir bayi agar ia membuka mulutnya lebar-lebar

  7. Saat bayi membuka mulutnya lebar-lebar, arahkan puting ke mulutnya

  8. Tempelkan puting di bibir bawah bayi sehingga areola berada di tengah mulut

  9. Setelah puting berhasil masuk, topang payudara Ibu agar bayi bisa mengisapnya dengan leluasa

Jika saat menyusui puting terasa sakit, jangan mengeluarkannya secara paksa. Lepaskan isapan si kecil pelan-pelan, kemudian tempelkan kembali. Untuk menarik puting, letakkan telunjuk Ibu di antara gusi si kecil kemudian buka perlahan sampai isapannya terlepas.

3. Tahu seberapa sering harus menyusui

Dilansir dari Kids Health, bayi baru lahir sebaiknya disusui 8-12 kali per hari di bulan pertama. Jarak waktu antar menyusu sebaiknya sekitar 1,5-3 jam sekali. Jangan biarkan bayi tidak makan lebih dari 4 jam.

Selain mencegahnya kelaparan, sering-sering menyusu juga merangsang produksi ASI tetap lancar, lho!

Jika sudah waktunya makan tapi si kecil sedang tidur, bangunkanlah pelan-pelan dan sodorkan payudara Anda ke mulutnya.

Hal yang bisa dilakukan ayah saat ibu menyusui

Saat ibu menyusui, ayah juga tidak lepas dari perannya untuk mendampingi. Ada banyak hal yang bisa dilakukan sang ayah agar proses ini terasa lebih nyaman bagi ibu dan juga bayi, misalnya:

Peka akan kebutuhan ibu

Saat ibu menyusui, ayah dapat lebih proaktif berinisiatif membuat ibu dan bayinya lebih nyaman. Misalnya dengan mengambilkan bantal agar si kecil bisa tertopang dengan baik saat disusui. Ayah juga bisa mengambilkan ibu camilan dan minuman untuk mengisi ulang tenaganya.

Sementara ibu memberikan ASI, ayah dapat mengusap-usap punggung atau merangkulnya untuk memberikan dukungan emosional. Ketika ibu bahagia, menyusui akan terasa lebih menyenangkan sehingga produksi ASI lebih lancar.

Membuat bayi bersendawa

Membuat bayi bersendawa penting agar perutnya tidak kembung dan akhirnya gumoh. Dilansir dari laman Kids Health, perut yang kembung juga dapat membuat bayi rewel sepanjang hari. Maka itu, ayah bisa membantu si kecil bersendawa setelah ibu selesai menyusuinya.

Menjadi pendengar yang baik

Menyusui awalnya bisa dianggap sebagai tugas yang kadang membuat frustrasi. Apalagi jika ini adalah pengalaman pertama sang ibu.

Di sini, tugas ayah adalah untuk mendengarkan segala keluh kesah yang mungkin disimpannya. Dukungan seperti ini tak jarang luput dari perhatian ayah, tapi sebenarnya sangat dibutuhkan oleh ibu.

 

References

How to Breastfeed https://www.thewomens.org.au/health-information/breastfeeding/breastfeeding-overview/how-to-breastfeed accessed on September 18th 2019

How to Breastfeed: Nursing 101 https://www.parents.com/baby/breastfeeding/basics/nursing-101-all-about-breastfeeding/ accessed on September 18th 2019

Breastfeeding 101: How to Breastfeed Baby https://www.thebump.com/a/how-to-breastfeed?locale=es-us accessed on September 18th 2019

Breastfeeding FAQs: How Much and How Often https://kidshealth.org/en/parents/breastfeed-often.html accessed on September 18th 2019

Burping Your Baby https://kidshealth.org/en/parents/burping.html accessed on September 18th 2019

Dad’s Role in Breastfeeding https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/breastfeeding/Pages/Dads-Role-in-Breastfeeding.aspx accessed on September 18th 2019

Father’s Role in Breastfeeding https://www.breastfeeding.org/fathers-role-in-breastfeeding/ accessed on September 18th 2019

TEKNIK MENYUSUI YANG TEPAT: Bagaimana cara menyusui yang tepat agar bayi dan Ibu nyaman?

Kenyamanan saat si Kecil menikmati ASI merupakan salah satu kunci kesuksesan Bunda memberikan yang terbaik untuknya. Simak video berikut untuk informasi menyusui yang tepat. #terbaikuntukbayi

Menyusui Sesuai Permintaan

Bayi yang baru lahir harus sering disusui, biasanya sekitar dua jam sekali, namun tetap dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Menyusui sesuai permintaan akan merangsang payudara untuk menghasilkan lebih banyak susu. Nantinya, bayi Anda dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan yang lebih dapat diprediksi. Akan tetapi, karena ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula, bayi yang diberi ASI akan minum lebih sering daripada bayi yang minum dari botol.

Pembengkakan

Seorang ibu baru biasanya menghasilkan banyak susu yang menyebabkan payudara Anda menjadi besar, keras, dan sakit selama beberapa hari. Untuk meredakan pembengkakan ini, Anda harus memberi makan bayi Anda secara rutin dan sesuai permintaan bayi, sampai akhinrya tubuh Anda beradaptasi dan hanya memproduksi susu sesuai kebutuhan bayi Anda. Sementara itu, untuk mengatasi pembengkakan, berkonsultasilah dengan dokter Anda tentang obat penghilang rasa sakit, berikan kompres hangat pada payudara Anda selama beberapa menit sebelum menyusui untuk merangsang aliran susu, dan dinginkan payudara Anda dengan es selama 10 menit sebelum atau setelahnya untuk meredakan nyeri.

Hindari Suplemen

Jangan berikan air gula atau suplemen lain pada bayi jika Anda merasa tidak menghasilkan cukup ASI. Hal ini dapat mengganggu nafsu menyusui pada bayi Anda, dan dapat menyebabkan pasokan susu Anda berkurang. Semakin banyak bayi menyusu, semakin banyak susu yang dihasilkan. Jika Anda khawatir bahwa bayi Anda tidak mendapatkan cukup makanan, konsultasikan hal ini dengan dokter Anda mengenai cara lain untuk merawat bayi Anda.

Menunda Pemberian Dot

Hal lain yang penting seputar cara menyusui bayi baru lahir adalah dengan menunda pemberian dot. Sebaiknya tunggu satu atau dua minggu untuk memperkenalkan dot pada bayi Anda, agar bayi tidak bingung. Mengisap “puting” buatan berbeda dengan mengisap puting ibu. Mengisap botol juga dapat membingungkan bayi Anda, sehingga sulit baginya untuk menyusu.

Menggunakan Nursing Pads

Salah satu cara menyusui bayi adalah dengan menggunakan nursing pads atau bantal menyusui, untuk membantu Anda mengatasi kebocoran yang memalukan saat menyusui.

Gumoh pada Bayi

Gumoh pada bayi umum terjadi selama atau setelah menyusui. Kebiasaan ini normalnya akan hilang saat ulang tahun pertama si kecil. Meskipun gumoh adalah hal yang wajar, konsultasikan dengan dokter jika Anda menyadari berat badan bayi tidak naik, bayi muntah tanpa henti (bukan hanya bergumoh), bayi menolak makan atau tanda-tanda masalah lainnya.

Puting Lecet

Pada masa-masa awal pascamelahirkan, puting ibu mungkin akan lecet. Jika hal ini terjadi, periksakanlah hal ini ke dokter, bidan atau konsultan laktasi untuk mendapatkan saran mengenai cara menghadapinya. Jika puting Anda lecet, bilas dengan air bersih setelah menyusui, dan bersihkan dengan lembut setiap hari. Anda juga dapat coba mengatasinya dengan mengoleskan krim atau salep untuk puting. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter Anda jika masalah ini terus terjadi atau mengganggu kegiatan menyusui bayi.

Waspadai Infeksi

Perhatikan gejala-gejala infeksi payudara yang mungkin terjadi, antara lain demam, benjolan yang menyakitkan, dan kemerahan pada payudara. Semua ini segera memerlukan tindakan medis.

Makan Benar dan Cukup Istirahat

Ibu menyusui harus mengonsumsi menu dengan gizi seimbang, yang umumnya membutuhkan 500 kalori tambahan per harinya. Pertimbangkanlah untuk berhenti mengonsumsi kafein, dan hindarilah alkohol. Pastikan juga untuk minum banyak cairan (6-8 gelas) setiap hari. Istirahat dan tidur yang berkualitas juga penting untuk membantu menjaga kesehatan ibu.

Kembali ke Atas