Skip to main content

Ketahui Kebutuhan Asi Bayi untuk Mendukung Tumbuh Kembangnya

ketahui-kebutuhan-asi-bayi-untuk-mendukung-tumbuh-kembangnya.jpg

Pemberian ASI eksklusif sebaiknya dilakukan para ibu sampai usia bayi genap 6 bulan. Jika memungkinkan, ibu masih tetap dapat memberikan ASI hingga bayi berusia 24 bulan alias 2 tahun. Agar pemberiannya semakin optimal, penting untuk mengetahui berapa kebutuhan ASI bayi sesuai dengan usianya.

Jumlah kebutuhan ASI bayi

Jumlah ASI yang dibutuhkan oleh si Kecil tidak selalu sama. Ya, setiap kali usianya bertambah, kebutuhan ASI yang perlu Ibu berikan kepada bayi juga berbeda.

Misalnya, kebutuhan ASI bayi di awal kelahiran mungkin tidak sama dengan saat nanti usianya telah menginjak 4 bulan. Begitu seterusnya, sampai akhirnya buah hati Ibu mulai mengenal makanan pendamping ASI (MPASI), sehingga perlahan-lahan kebutuhan ASI-nya berkurang.

Berikut rata-rata kebutuhan ASI bayi berdasarkan jenjang usia:

Bayi usia 0-6 bulan

Sama halnya seperti selera makan seseorang, kebutuhan ASI setiap bayi sebenarnya tidak bisa disamakan. Ada bayi yang bisa menyusu dalam jumlah cukup banyak, ada yang hanya mampu menyusu sedikit.

Namun, semua bayi harus segera disusui sejak baru dilahirkan sampai setidaknya usia 6 bulan. Bahkan bila memungkinkan, Ibu bisa memberikan ASI sampai usia si kecil 2 tahun.

Untuk bayi baru lahir, Ibu perlu menyusuinya sekitar 7 mililiter (ml) untuk sekali minum di hari pertama. Pada hari kedua, kebutuhan ASI bayi baru lahir berada di kisaran 8-14 ml untuk sekali minum, dan hari ketiga sekitar 15-38 ml juga untuk sekali minum.

Sementara di hari keempat, bayi membutuhkan asupan ASI sebanyak 37-58 ml per minum, serta 59-65 ml setiap kali minum untuk hari kelima, enam, dan tujuh.

Sampai tiba di usia 14 hari, kebutuhan ASI buah hati Ibu meningkat hingga mencapai kurang lebih 66-88 ml dalam sekali minum.

Memasuki usia 1 bulan, kebutuhan ASI bayi biasanya berkisar 750 ml per harinya. Sementara ada juga bayi yang membutuhkan asupan ASI di kisaran 570-900 ml per hari.

Kebutuhan ASI bayi ini umumnya berlaku di rentang usia 1-6 bulan. Untuk tahu berapa takaran kebutuhan bayi menyusu ASI dalam sekali minum, Anda bisa memperkirakan berapa kali bayi menyusu dalam sehari.

Bagilah takaran menyusui bayi sehari dengan frekuensi menyusunya, sehingga Anda akan mendapatkan rata-rata jumlah ASI yang dibutuhkan bayi untuk sekali menyusu.

Contohnya, jika si kecil mampu menyusu sekitar 8 kali dalam sehari. Anda dapat memperkirakan kebutuhan bayi dalam sekali menyusu dengan membagi kebutuhan ASI sehari, misal 750 ml dengan frekuensi tadi, yakni 8 kali. Hasilnya didapatkan 93,75 ml untuk sekali menyusu.

Bayi usia di atas 6 bulan

Menginjak usia 6 bulan ke atas, pemberian ASI saja sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi harian bayi. Itu sebabnya, Ibu harus mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk si Kecil.

Namun, tidak ada salahnya untuk tetap meneruskan pemberian ASI, seperti yang juga dijelaskan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Frekuensi pemberian ASI untuk bayi yang telah mendapatkan MPASI, biasanya tidak sesering atau sebanyak seperti saat bayi hanya menyusui.

Inilah mengapa sedikit demi sedikit, asupan dan kebutuhan ASI bayi akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Di usia 7 bulan, kebutuhan ASI bayi rata-rata 875 ml per hari.

Kemudian di usia 11 sampai 16 bulan, kebutuhan ASI si Kecil sekitar 550 ml setiap harinya. Begitu pula saat usia si Kecil sudah memasuki 12 bulan atau 1 tahun ke atas.

ASI atau susu formula, jika bayi sudah tidak mendapat ASI, yang dibutuhkan bayi usia 12-24 bulan yakni berkisar antara 400-550 ml per hari. Sementara saat usianya di rentang 24-36 bulan, Anda bisa memberinya susu secukupnya sebanyak 300-360 ml per hari.

Perhatikan perubahan berat badan bayi selama pemberian ASI

Tak jarang, berat badan bayi biasanya akan menurun saat baru dilahirkan. Meski membuat cemas, sebenarnya Ibu tidak perlu khawatir.

Seiring berjalannya pemberian ASI eksklusif, biasanya berat badan bayi akan meningkat perlahan-lahan, hingga mencapai berat idealnya. Itulah sebabnya, penting untuk selalu memenuhi kebutuhan ASI bayi setiap harinya.

Perlu diingat, tidak semua bayi akan mudah naik berat badannya selama pemberian ASI eksklusif. Ada bayi yang mungkin butuh waktu lebih lama untuk berhasil meningkatkan berat badannya.

Namun, Ibu perlu tahu bahwa kenaikan berat badan bayi yang stabil selama pemberian ASI eksklusif menandakan proses menyusui yang si Kecil dapatkan telah cukup optimal.

Selain itu, berat badan bayi seharusnya sudah kembali meningkat setidaknya di usia 2 minggu atau 14 hari. Penambahan berat badan bayi minimal juga harus mencapai sekitar 170-226 gram (gr) seminggu dalam kurun waktu 4 bulan pertama.

Selanjutnya, bertambah lagi sekitar 113-170 gr per minggu di usia bulan ke-4 hingga ke-7. Perhatikan juga frekuensi bayi buang air kecil dan besar.

Untuk buang air kecil, bayi setidaknya harus buang air kecil sebanyak 6 kali sehari selama pemberian ASI. Semakin sering bayi menyusu, akan semakin sering pula ia buang air kecil.

Sedangkan untuk frekuensi buang air besarnya, si Kecil perlu melakukannya sekitar 3 kali dalam sehari. Kemudian di bulan pertama usianya, frekuensi bayi buang air besar mungkin akan sedikit berkurang.

Sampai nantinya akan kembali rutin buang air besar satu kali dalam sehari saat si kecil sudah mulai makan makanan padat (MPASI).

Referensi:

How Much Milk Does My Baby Need in the First Few Days? https://www.babycenter.in/x553873/how-much-milk-does-my-baby-need-in-the-first-few-days Accessed on December 13rd, 2019.

How to Tell Whether Your Baby’s Getting Enough Breast Milk. https://www.babycenter.com/0_how-to-tell-whether-your-babys-getting-enough-breast-milk_617.bc?page=1 Accessed on December 13rd, 2019.

How Much Breastmilk to Bottle Feed Baby. https://omahabreastfeeding.com/newsletter-archive/how-much-breastmilk-to-bottle-feed-baby/ Accessed on December 13rd, 2019.

Mengapa ASI Eksklusif Sangat Dianjurkan Pada Usia di Bawah 6 Bulan. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/mengapa-asi-eksklusif-sangat-dianjurkan-pada-usia-di-bawah-6-bulan Accessed on December 13rd, 2019.

Kembali ke Atas